Perkebunan Teh Bah Butong Kecamatan Sidamanik Pematang Siantar

Konon perke- bunan teh di Bah Butong ini sudah ada semenjak jaman kolonial Belanda. Banyak orang Jawa yang dikirim untuk bekerja di sini, hingga kini pun masih demikian adanya. Bila kita sudah hingga di kota Pematang Siantar, akung kali jikalau gak kunjung ke Bah Butong. Kita sanggup mencicipi udara yang sejuk segar pikiran jadi plong. Di tempat inilah ku habiskan masa keciklku bersama orang tuaku yang sebagai buruh kebon.

Bah Butong yakni sebuah tempat perkebunan teh milik negara yang terletak di wilayah Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Propinsi Sumatera Utara. Di Bah Butong terdapat satu buah pabrik teh (dibangun mula pertama oleh Belanda doeloe di jaman Politik Etis barangkali) yang setiap hari sanggup memproses lebih dari satu ton daun pucuk teh berair (baru dipetik-red) untuk diproduksi menjadi teh bubuk untuk minuman dan lain-lain. 

Di Lingkungan berdirinya pabrik teh tersebut terdapat perkampungan (perumahan buruh pabrik) milik perkebunan yang disebut Emplasmen, sekitar 200 kk masyarakat yang menempati perumahan Emplasmen itu, mereka terdiri dari buruh-buruh bergairah pabrik, buruh yang berketerampilan menyerupai tukang kayu, batu, bangunan, bengkel montir mobil, krani (juru tulis), seniman, guru, guru npenghasilan, tuan kadi/petugas agama, supir, centeng / keamanan (satpam-red) dll.

Di samping itu Emplasmen ialah tempat tinggal para pejabat perkebunan menyerupai jabatan Asisten, Asisten Kepala, dan Adm. Jaman doloe mereka para pejabat ini dipanggil dengan sebutan “Ndoro Tuan” Mereka ditempatkan oleh masyarakat setempat laksana bangsawan, sebab memang mereka berkuasa dan sangat besar lengan berkuasa di lingkungan perkebunan itu, demikian pula dari segi penghasilan, kekayaan mereka sanggup mencapai ratusan kali lipat dibanding dengan buruh pabrik, walaupun tiruananya sama-sama bekerja di perkebunan teh itu.

Sekitar satu setengah dasa warsa Kemerdekaan Republik Indonesia para pejabat perkebunan tidak lagi dipanggil ndoro tuan melainkan dengan panggilan “pak” saja, siapa yang memulainyapun tidak ada yang tahu, tetapi yang terperinci para pejabat tersebut tidak ada yang protes dengan panggilan/sebutan “pak”. Dan para pekerja lain didiberi sebutan / panggilan “karyawan”, sepertinya lebih halus lebih manusiawi, dan yummy didengar. Barangkali agar  lebih kerasan tinggal dan bekerja di perkebunan itu, walaupun kehidupannya tidak lebih baik dari ketika mereka disebut “buruh”.

Tanaman pohon teh perkebunan Bah Butong tersebar di 6 (enam) afdeling, yaitu afdeling 1, 2, 3, hingga 6. Masing-masing afdeling mempunyai lahan paling tidak sekitar 600 ha ditambah perumahan perkebunan yang dihuni oleh para karyawan perkebunan itu. Sekitar 150 – 200 kk karyawan yang menempati perumahan di tiap-tiap afdeling, sebahagian besar mereka terdiri dari pekerja kasar, pemetik teh, penyemprot hama, pemupuk tanaman, kepris/pemangkas tanaman, kerja embong/merumput pinggir-pinggir jalan, kamaruwak/merawat taman, kantor afdeling, balai pertemuan, centeng, dan beberapa pekerja halus menyerupai mandor, kerani, guru npenghasilan /petugas masjid, dan mandor besar. Tiap afdeling dipimpin seorang Asisten yang bertempat tinggal di Emplasmen. Kaprikornus yang dikatakan afdeling itu menyerupai sebuah desa.

Kondisi geografis perkebunan Bah Butong yakni tanah berbukit-bukit, hawanya sejuk dingin,  segar (dapat dibayangkan setiap pagi minyak sayur/goreng beku) ialah dataran tinggi di wilayah pepegununganan Bukit Barisan, kira-kira 27 km arah barat daya dari kota Pematang Siantar. Jika diteruskan menelusuri jalan Siantar – Sidamanik sekitar 15 km hingga Gorbus lalu Tanjung Unta di pinggiran danau Toba. Menurut para andal bahwa teh yang berkarakter baik yakni teh yang hidup pada ketinggian 1.200-1.400 meter di atas permukaan maritim (dpl). Kalaupun di bawah itu, teh masih sanggup hidup selama suhunya berada di kimasukan 18-20 derajat celcius.

Kini Perkebunan The Bah Butong dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV (Persero). Informasi yang lebih lengkap terkena Bah Butong barangkali sanggup digali di situs resmi PTPN IV. Selain Bah Butong ada lagi perkebunan teh di tempat itu yakni Sidamanik, Tobasari, dan Bah Birong Ulu, malah Sidamanik ialah perkebunan teh terbesar di Sumatera.

Gambar-Photho yakni hasil jepretan kawan2 sekampung di Sarimatondang Sidamanik.


0 Komentar untuk "Perkebunan Teh Bah Butong Kecamatan Sidamanik Pematang Siantar"

Back To Top