Budaya Jawa Subur Di Suriname


Aku teringat dengan seorang kawan, TEJO namanya. Dia lahir di Suriname Amerika Selatan, balik ke Jawa tahun 1964, ketika gres berumur 11 tahun. 

Ketemu dengan Mas Tejo tahun 1973. ketika itu ia bekerja sebagai karyawan Afd 5 Bah Biak perkebunan Teh Bah Butong Sidamanik, Pematang Siantar, Sumatera Utara, sedang saya masih kelas 3 Sekolah Menengah Pertama di Dharma Pertiwi Bah Butong. 

Dia pernah dongeng ihwal Suriname, katanya banyak orang Jawa di sana, watak budaya Jawa ada di sana, bahasa Jawa, wayang, jaran kepang, tembang langgam jawa pun terkenal di sana. 

Aku mencari tahu di internet, menemukan di you tube dan wikipedia. Benar nian dongeng Mas Tejo.


Peringatan 120 thn Orang Jawa di Suriname


Di simpulan 1800-an Belanda mulai menhadirkan para pekerja asal Jawa, India dan Tiongkok. Orang Jawa pertamanya ditempatkan di Suriname tahun 1880-an dan dipekerjakan di perkebunan gula dan kayu yang banyak di kawasan Suriname.

Orang Jawa menyebar di Suriname, beberapa desa ada berjulukan Jawa, menyerupai Tamanredjo dan Tamansari. Orang Jawa Suriname bergotong-royong masih menjalin dengan kerabat di Tanah Jawa, itu sebabnya bahasa Jawa tetap lestari di kawasan Suriname. Rata-rata orang Jawa Suriname beragama Islam, walau ada sedikit yang beragama lain.

Yang unik dari orang Jawa Suriname ini, dihentikan berkeluarga dengan anak cucu orang sekapal atau satu kerabat. Makara orang sekapal yang dibawa ke Suriname itu sudah dianggap bersaudara dan anak cucunya dihentikan saling berkeluarga. Orang Jawa Suriname berjumlah hingga 15% penduduk Suriname.

Tapi ini dongeng jaman doloe, terjadi pada kakek-nenek dari saudara kita yang hadir dikala mula pertama ke Suriname, tepatnya pada generasi ke 1 masyarakat Jawa di Suriname.

Lha kini bagaimana keadaan saudara kita di Suriname?? Saya menerima masukan dari mitra bahwa dikala ini masyarakat Jawa di Suriname sudah hingga pada generasi ke 4 dan ke 5. Mereka bertempat tinggal menyebar di seluruh tempat di negara itu, profesi pekerjaannya pun bermacam-macam sesuai dengan lapangan kerja yang ada di sana, bahkan banyak yang menjadi pejabat di negara itu.

Tentang PERJODOHAN para kawula muda pun tidak lagi menyerupai dongeng di atas, kini mereka membaur dengan aneka macam suku, etnis, ras yang ada di Suriname. Mereka berkeluarga dengan siapa-pun yang dicintai untuk membina rumah tangga, asalkan bukan saudara saja.


CATATAN
Saupomo ono sedoloerku wong Jowo Suriname seng mampir mboco artikel iki, tak jaluk mbok kerso’o aweh komentar kang isine ngandak-ake kepriye kahanan sampeyan saiki ing Suriname, amrih nambah kawruh kito kabeh. Maturnuwun......
Sumber: Wikipedia
http://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Suriname

0 Komentar untuk "Budaya Jawa Subur Di Suriname"

Back To Top