SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER
BAHASA INDONESIA KELAS X
A. KISI-KISI (KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR)
1. KD 3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan verbal dan tulis.
Indikator Disajikan ilustrasi wacana teks laporan hasil observasi, penerima didik bisa membuktikan struktur teks laporan hasil observasi dengan tepat
2. KD 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi
Indikator Disajikan teks laporan hasil observasi, penerima didik bisa menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata /frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan tepat.
3. KD 3.3 Menganalisis struktur, isi (permasalahan, argumentasi, pengetahuan, dan rekomendasi), kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca
Indikator Disajikan ilustrasi wacana teks eksposisi, penerima didik bisa membuktikan struktur teks eksposisi dengan tepat.
4. KD 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan.
Indikator Disajikan ilustrasi permasalahan lingkungan, penerima didik bisa menyusun teks ekplanasi bertema permasalahan lingkungan dengan tepat.
5. KD 3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksposisi.
Indikator Disajikan ilustrasi teks eksposisi permasalahan lingkungan, penerima didik bisa menganalisis kebahasaan teks eksposisi meliputi kata teknis/istilah, kata sifat, afiksasi, dan kalimat verba dengan tepat.
UNDUH FILE KISI-KISI SOAL KLIK https://drive.google.com/open?id=1hpvkWxgV-vrNt6C61BmMAKzkRCp65Km9
B. SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER
B. SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER
1. Setiap teks mempunyai struktur yang tidak sama dengan jenis teks yang lain. Jelaskan struktur teks laporan hasil observasi!
2. Cermatilah teks diberikut!
Wayang
Wayang yaitu seni pertunjukan yang sudah diputuskan sebagai warisan budaya orisinil Indonesia. UNESCO, forum yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 tetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang ialah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut diubahsuaikan dengan penerapan materi wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit binatang ternak, contohnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemain film tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang semoga tetap dicintai, seniman menyebarkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, sebab diperkirakan mempunyai umur paling renta yaitu wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti pertama. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan didiberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta didiberi tangkai dari materi tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) yaitu salah satu pertunjukan wayang yang diperankan pribadi oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar yaitu wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa yaitu wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan ienteng gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun ketika ini beragam, tidak spesialuntuk digunakan dalam jadwal ritual, tetapi juga digunakan dalam jadwal yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain yaitu wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu yaitu wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak sebab cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu yaitu wayang klithik. Wayang klithik tidak sama dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih mirip wayang kulit. Akan tetapi, dongeng yang diangkat yaitu dongeng Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu yaitu wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibuat mirip wayang kulit. Wayang suket ialah tiruan dari aneka macam fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian dongeng pewayangan kepada belum dewasa di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna. Wayang motekar yaitu sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, kalau wayang kulit mempunyai bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan metode terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan materi plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas ialah wujud ekspresi kebudayaan yang sanggup dimanfaatkan dalam aneka macam kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaa sebagai media pendidikan sebab isinya banyak mempersembahkan fatwa kehidupan kepada manusia. Pada kurun modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain sanggup kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi wacana jadwal pembangunan mirip keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. (Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut diubahsuaikan dengan penerapan materi wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit binatang ternak, contohnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemain film tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang semoga tetap dicintai, seniman menyebarkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, sebab diperkirakan mempunyai umur paling renta yaitu wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti pertama. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan didiberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta didiberi tangkai dari materi tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) yaitu salah satu pertunjukan wayang yang diperankan pribadi oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar yaitu wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa yaitu wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan ienteng gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun ketika ini beragam, tidak spesialuntuk digunakan dalam jadwal ritual, tetapi juga digunakan dalam jadwal yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain yaitu wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu yaitu wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak sebab cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu yaitu wayang klithik. Wayang klithik tidak sama dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih mirip wayang kulit. Akan tetapi, dongeng yang diangkat yaitu dongeng Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu yaitu wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen. Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibuat mirip wayang kulit. Wayang suket ialah tiruan dari aneka macam fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian dongeng pewayangan kepada belum dewasa di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastic berwarna. Wayang motekar yaitu sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, kalau wayang kulit mempunyai bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan metode terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan materi plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas ialah wujud ekspresi kebudayaan yang sanggup dimanfaatkan dalam aneka macam kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaa sebagai media pendidikan sebab isinya banyak mempersembahkan fatwa kehidupan kepada manusia. Pada kurun modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain sanggup kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi wacana jadwal pembangunan mirip keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. (Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)
Analisislah ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi yang meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks.
3. Setiap teks mempunyai struktur yang tidak sama dengan teks yang lain. Jelaskan struktur teks eksposisi!
4. Permasalahan lingkungan sangat bermacam-macam dan kompleks. Tulislah teks eksposisi bertema permasalahan lingkungan.
5. Analislah kebahasaan teks eksposisi yang sudah Anda buat yang meliputi kata teknis/istilah, kata sifat, afiksasi, dan kalimat verba.
SOAL PENILAIAN TENGAH SEMESTER
BAHASA INDONESIA KELAS X
1. Setiap teks mempunyai struktur yang tidak sama dengan jenis teks yang lain. Jelaskan struktur teks laporan hasil observasi!
2. Cermatilah teks diberikut!
MAPAG PANGANTEN
Perkembangan zaman mengubah pola pikir dan olahrasa masyarakatnya. Mereka lebih cenderung menggandrungi hal-hal yang bersifat “dari luar” dan hampir meninggalkan tradisi yang kaya dengan nilai-nilai. misalnya, prosesi upacara akhlak mapag penganten yang berasal dari Jawa Barat. Rata-rata generasi muda melengahkan nama upacara ini.
Hampir setiap kawasan mempunyai prosesi upacara dalam menyambut kehadiran pengantin. Salah satu yang mengundang perhatian yaitu keseruan dari prosesi upacara akhlak “mapag penganten” yang berasal dari Jawa Barat. Prosesi ini biasanya tidak spesialuntuk ada dalam pesta pernikahan, tetapi kerap juga ditampilkan dalam menyambut kehadiran para pejabat atau tamu negara. Upacara Adat “mapag panganten” ialah salah satu ritual yang menjadi potongan dari seluruh rangkaian upacara akhlak penyambutan dalam masyarakat Sunda. Kesenian ini melibatkan sejumlah pemain gamelan, penari, pembawa umbul-umbul, dan Ki Lengser (sering disebut “lengser” saja).
Gamelan dalam “mapag penganten” sebagai musik pengiring upacara. Gamelan ialah kesenian yang memadukan aneka macam alat musik. Gamelan Sunda terdiri atas bonang, saron panjang, jenglong, gong, kendang, suling, dan rebab. Jumlah pemainnya sesuai dengan jumlah instrumen yang dipakai. Penamaan pemain (nagaya) sesuai dengan instrumen yang dimainkannya ditambah kata tukang. Misalnya, pemain bonang disebut tukang bonang, pemain jenglong disebut tukang jenglong, dan seterusnya.
Untuk kelengkapan pemikat, gamelan mengiringi tarian Merak. Sesuai dengan nama tariannya, pakaian dan gerakannya menggambarkan kehidupan merak yaitu binatang sebesar ayam dengan bulunya yang halus, bermahkota di kepala dan selalu menyebarkan bulu buntut untuk menarikdanunik merak betina. Para penari menggunakan kain dan baju yang menggambarkan bentuk dan warna bulu-bulu merak mirip warna hijau, biru, dan hitam. Ditambah sepasang akup yang melukiskan akup atau buntut merak yang sedang dikembangkan serta mahkota motif burung merak.
Selain musik dan tariannya, kehadiran Ki Lengser atau Mang lengser biasanya menjadi sosok yang menarikdanunik perhatian penonton atau tamu undangan. Ki Lengser, orang yang mengarahkan jalannya upacara tersebut. Begitu rombongan kedua mempelai hadir ke gedung/tempat resepsi, lengser menyambut dan mengarahkan mereka ke dingklik pelaminan dengan diiringi para penari dan pembawa umbul-umbul. Peran lengser ini dilakoni oleh seorang pria. Sosok lengser diperankan sebagai seorang kakek dengan pakaian yang dikenakan terdiri dari: baju kampret,celana pangsi dilengkapi dengan sarung yang diselendangkan, dan totopong (ikat kepala). melaluiataubersamaini menunjukkan giginya yang ompong dan gerakan tari yang lucu, kehadirannya tak pelak mengundang tawa penonton/tamu undangan.
Upacara Mapag Panganten tidak berlangsung lama, sebab fungsinya spesialuntuk untuk menyambut kehadiran kedua mempelai/pejabat/tamu negara dan mengantarkannya ke dingklik pelaminan. Namun meski begitu, kehadirannya kerap dinantikan dan mengundang decak kagum banyak orang.
Analisislah ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi yang meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks.
3. Setiap teks mempunyai struktur yang tidak sama dengan teks yang lain. Jelaskan struktur teks eksposisi!
4. Permasalahan lingkungan sangat bermacam-macam dan kompleks. Tulislah teks eksposisi bertema permasalahan lingkungan.
5. Analislah kebahasaan teks eksposisi yang sudah Anda buat yang meliputi kata teknis/istilah, kata sifat, afiksasi, dan kalimat verba.
KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN
PENILAIAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/1
Kurikulum : 2013
Guru Mapel : Muh Zuhri, S.Pd., M.Pd.
1. Struktur teks laporan hasil observasi
Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Pernyataan umum meliputi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini meliputi hal umum wacana objek yang akan dikaji, membuktikan secara garis besar pemahaman wacana hal tersebut. Deskripsi per potongan meliputi klarifikasi detail terkena objek atau potongan yang diklasifikasikan. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati mempunyai manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
Pedoman Penskoran:
No. | Uraian Jawaban/Kata kunci | Skor |
1 | Peserta didik membuktikan struktur teks laporan hasil observasi meliputi definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat dengan sangat tepat. | 4 |
2 | Peserta didik membuktikan struktur teks laporan hasil observasi meliputi meliputi definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat dengan tepat. | 3 |
3 | Peserta didik membuktikan struktur teks laporan hasil observasi meliputi definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat dengan kurang tepat. | 2 |
4 | Peserta didik membuktikan struktur kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi definisi umum, deskripsi per bagian, dan deskripsi manfaat dengan tidak tepat. | 1 |
| Total Skor | |
2. Aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi
1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina
Frasa nomina: Perkembangan zaman, prosesi upacara
Frasa nomina: Perkembangan zaman, prosesi upacara
Frasa verba: hampir meninggalkan, sedang dikembangkan
2. Afiksasi
meng- + ubah = mengubah
meng-I + gandrung = menggandrungi
ke-an + hadir = kehadiran
3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Adat “mapag panganten” ialah salah satu ritual yang menjadi potongan dari seluruh rangkaian upacara akhlak penyambutan dalam masyarakat Sunda.
Gamelan ialah kesenian yang memadukan aneka macam alat musik.
4. Kalimat Simpleks dan Kompleks
Simpleks: Rata-rata generasi muda melengahkan nama upacara ini.
Kompleks: Mereka lebih cenderung menggandrungi hal-hal yang bersifat “dari luar” dan hampir meninggalkan tradisi yang kaya dengan nilai-nilai.
Pedoman Penskoran:
No. | Uraian Jawaban/Kata kunci | Skor |
1 | Peserta didik menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan sangat tepat. | 4 |
2 | Peserta didik menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan tepat. | 3 |
3 | Peserta didik menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan kurang tepat. | 2 |
4 | Peserta didik menganalisis kebahasaan teks laporan hasil observasi meliputi kata/frasa verba dan nomina, afiksasi, kalimat definisi/deskripsi, dan kalimat simpleks/kompleks dengan tidak tepat. | 1 |
| Total Skor | |
3. Struktur teks eksposisi
Teks eksposisi ialah teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c) penegasan ulang.
Tesis atau pernyataan pendapat yaitu potongan pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut meliputi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.
Tesis atau pernyataan pendapat yaitu potongan pembuka dalam teks eksposisi. Bagian tersebut meliputi pendapat umum yang disampaikan penulis terhadap permasalahan yang diangkat dalam teks eksposisi.
Argumentasi ialah unsur penjelas untuk mendukung tesis yang disampaikan. Argumentasi sanggup berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, bahkan pernyataan para ahli. Argumen yang baik harus bisa mendukung pendapat yang disampaikan penulis atau pembicara.
Bagian terakhir yaitu penegasan ulang, yaitu potongan yang bertujuan menegaskan pendapat pertama serta menambah rekomendasi atau masukan terhadap permasalahan yang diangkat.
Pedoman Penskoran:
No. | Uraian Jawaban/Kata kunci | Skor |
1 | Peserta didik menjelaskan struktur teks eksposisi meliputi tesis/ pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi dengan sangat tepat. | 4 |
2 | Peserta didik menjelaskan struktur teks eksposisi meliputi tesis/ pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi dengan tepat. | 3 |
3 | Peserta didik menjelaskan struktur teks eksposisi meliputi tesis/ pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi dengan kurang tepat. | 2 |
4 | Peserta didik menjelaskan struktur kebahasaan teks eksposisi meliputi tesis/pernyataaan pendapat, argumentasi, dan penegasan ulang/rekomendasi dengan tidak tepat. | 1 |
| Total Skor | |
4. referensi teks eksposisi bertema lingkungan
Nilai Akhir : (skor nomor 1+ 2+3+4+5 ) X 5
Nilai terbaik : 20 X 5 = 100
PEMBAHASAN SOAL
BACA MATERI PEMBELAJARAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI KLIK materiputihabuabu.blogspot.com/search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil
BACA MATERI PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI KLIK materiputihabuabu.blogspot.com/search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil
BACA JUGA
KISI-KISI DAN SOAL PENILAIAN TENGAH (PTS) SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAHASA INDONESIA SMA/MA KELAS X, XI, XII KURIKULUM 2013
1. KISI-KISI DAN SOAL Perguruan Tinggi Swasta KELAS X KLIK materiputihabuabu.blogspot.com/search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil
2. KISI-KISI DAN SOAL Perguruan Tinggi Swasta KELAS XI KLIK materiputihabuabu.blogspot.com/search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil
3. KISI-KISI DAN SOAL Perguruan Tinggi Swasta KELAS XII KLIK materiputihabuabu.blogspot.com/search?q=materi-pembelajaran-teks-laporan-hasil
Tag :
PEMBELAJARAN
0 Komentar untuk "Contoh Soal Evaluasi Tengah Semester 1 Bahasa Indonesia Kelas X Sma/Ma Tahun Pelajaran 2018/2019"