Pembentukan Tubuh Keamanan Rakyat





Pembentukan Badan Keamanan Rakyat
 
Badan Keamanan Rakyat (BKR) diputuskan sebagai bab dari Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP), yang ialah induk organisasi yang ditujukan untuk memelihara keselamatan masyarakat.

BKR tugasnya sebagai penjaga keamanan umum di daerah-daerah di bawah koordinasi KNI Daerah. Para cowok bekas anggota Peta, KNIL, dan Heiho segera membentuk BKR di kawasan sebagai wadah perjuangannya.

Khusus di Jakarta dibuat BKR Pusat di bawah pimpinan Kaprawi. bertugas untuk mengoordinasi dan mengendalikan BKR daerah.

Sementara BKR Jawa Timur dipimpin Drg. Moestopo, BKR Jawa Tengah dipimpin Soedirman, dan BKR Jawa Barat dipimpin Arudji Kartawinata.

Pemerintah belum membentuk tentara yang bersifat nasional alasannya ialah pertimbangan politik, mengingat pembentukan tentara yang bersifat nasional akan mengundang perilaku permusuhan dari Sekutu dan Jepang.

Menurut perhitungan, kekuatan nasional belum bisa menghadapi adonan Sekutu dan Jepang.

Sementara itu para cowok yang kurang oke pembentukan BKR dan menghendaki pembentukan tentara nasional, membentuk badan-badan usaha atau laskar bersenjata.

Badan usaha tersebut contohnya Angkatan Pemuda Indonesia (API), Pemuda Republik Indonesia (PRI), Barisan Pemuda Indonesia (BPI), dan lainnya. Selain itu para cowok yang dipelopori oleh Adam Malik membentuk Komite van Actie.

Pada tanggal 5 Oktober 1945 dikeluarkan Maklumat Pemerintah yang menyatakan berdirinya Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Sebagai pimpinan TKR ditunjuk Supriyadi.

Berdasarkan maklumat pemerintah tersebut, maka segera dibuat Markas Tertinggi TKR oleh Oerip Soemohardjo yang berkedudukan di Yogyakarta. Di Pulau Jawa terbentuk 10 Divisi dan di Sumatra 6 Divisi.

Berkembangnya kekuatan pertahanan dan keamanan yang begitu cepat memerlukan satu pimpinan yang berpengaruh dan berwibawa untuk mengatasi segala duduk kasus jawaban perkembangan tersebut. Supriyadi yang ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi TKR ternyata tidak pernah muncul.

Pada bulan November 1945 atas prakarsa dari markas tertinggi TKR diadakan pemilihan pemimpin tertinggi TKR yang baru. Yang terpilih ialah Kolonel Soedirman, Komandan Divisi V/Banyumas. Sebulan lalu pada tanggal 18 Desember 1945, Soedirman dilantik sebagai Panglima Besar TKR dengan pangkat jenderal.dan Oerip Soemohardjo tetap menduduki jabatan lamanya sebagai Kepala Staf Umum TKR dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen).

Terpilihnya Soedirman ialah titik tolak perkembangan organisasi kekuatan pertahanan keamanan. Pada bulan Januari 1946, TKR bermetamorfosis Tentara Rakyat Indonesia (TRI). Pada bulan Juni 1947 nama TRI bermetamorfosis Tentara Nasional Indonesia (TNI)



Sumber: Buku IPS Sekolah Menengah Pertama Kelas 8, dan beberapa situs di internet
0 Komentar untuk "Pembentukan Tubuh Keamanan Rakyat"

Back To Top